Persaingan AI semakin ketat, dan DeepSeek AI kini menjadi sorotan dengan klaim efisiensi biaya yang lebih tinggi dibanding pesaingnya dari AS.
Chatbot ini telah menjadi aplikasi teratas di 51 negara, berkat pendekatan teknologi yang lebih hemat biaya.
Menariknya, salah satu faktor di balik keberhasilannya adalah penggunaan chip Huawei Ascend 910C.
DeepSeek Gunakan Huawei Ascend 910C untuk Inferensi AI

Model bahasa besar (LLM) DeepSeek R1 awalnya dilatih menggunakan GPU Nvidia H100. Namun mengutip GizChina, DeepSeek dikabarkan menggunakan chip Huawei Ascend 910C dalam tahap inferensi; yaitu proses ketika AI merespons pengguna.
Lebih lengkap, peneliti AI @Dorialexander mengatakan kalau Ascend 910C digunakan hanya untuk inferensi, bukan pelatihan model.
Pada sisi lain, proses pelatihan model AI milik DeepSeek ini masih tetap memerlukan GPU milik Nvidia. Salah satu alasannya adalah tahap pelatihan karena membutuhkan daya komputasi yang jauh lebih besar dibanding inferensi.
Huawei Bersiap Luncurkan Chip Baru untuk Bersaing dengan Nvidia
Meskipun Ascend 910C dapat mengurangi biaya operasional, chip ini masih memiliki keterbatasan dalam menangani pelatihan model berskala besar.
Untuk mengatasi masalah ini, Huawei kabarnya sedang mengembangkan chip penerus, Ascend 920C. Chip ini ditargetkan untuk menyaingi Nvidia Blackwell B200, yang saat ini menjadi standar industri dalam komputasi AI.
Berita terbaru lainnya di teknovrs.com:
- Huawei Dikabarkan Kembangkan Sensor Sidik Jari 3D Multi-Fungsi untuk Smartwatch
- Resmi! Garena Umumkan Kehadiran FFWS Global Finals 2025 di Jakarta
- Samsung Galaxy S25 Tidak Lagi Menyertakan Samsung Messages
DeepSeek AI semakin menegaskan ambisinya dalam persaingan AI global dengan strategi biaya yang lebih efisien.
Sementara perusahaan AS masih mendominasi pasar AI, langkah DeepSeek dalam memanfaatkan teknologi alternatif menunjukkan arah baru dalam industri ini.
Ikuti teknovrs.com untuk berita terbaru tentang gadget dan teknologi.
7 tahun lebih pengalaman malang melintang sebagai penulis di beberapa media game / tech, seorang gamer sejak lama, dan penggemar teknologi.
Kalau lagi enggak nulis artikel, kamu mungkin akan menemukan sosok yang akrab disapa “Acil” ini lagi nyari meme dan foto kucing di media sosial, marah-marah main League of Legends: Wild Rift di iPad-nya, atau lagi nyari gadget baru supaya makin “produktif”.
Dia punya pengalaman cukup panjang di dunia media gaming Indonesia, pernah menulis di beberapa nama besar seperti seperti duniagames.co.id dan hybrid.co.id. Kini memprakarsai teknovrs.com untuk menyalurkan kesukaannya pada gadget, gaming, dan apapun yang berbau digital.