Samsung Dorong Inovasi Sosial Lewat Pembinaan Generasi Muda di Bidang Teknologi

teknovrs SFT SIC 3

Samsung memperkuat komitmen mendukung pengembangan talenta digital muda di Indonesia melalui dua program Corporate Social Responsibility (CSR) andalannya, Samsung Solve for Tomorrow (SFT) dan Samsung Innovation Campus (SIC).

Kedua program ini membekali pelajar dan mahasiswa dengan keterampilan digital seperti coding, Internet of Things (IoT), serta kecerdasan buatan (AI), sekaligus melatih mereka menciptakan solusi nyata bagi tantangan sosial di sekitarnya.

Dorong inovasi sosial berbasis teknologi

teknovrs SFT SIC 4

Program Samsung Solve for Tomorrow menantang peserta untuk menggunakan ilmu sains, teknologi, rekayasa, dan matematika (STEM) guna menghasilkan solusi inovatif untuk masalah sosial.

Sejak diperkenalkan di Indonesia, ajang ini telah menarik ribuan pelajar dan mahasiswa dari berbagai daerah.

Pada 2023, program ini diikuti 309 tim dengan 1.087 peserta dan berhasil mengantarkan Samsung meraih Platinum Award kategori Best Provision of Literacy and Education di ajang Global CSR & ESG Summit 2024.

Tahun ini, antusiasme meningkat dengan 2.603 pendaftar dari seluruh Indonesia, terbagi dalam dua tema utama: Environmental Sustainability via Technology dan Social Change Through Sport & Tech.

Berbagai ide lahir dari kompetisi ini, mulai dari inovasi pengolahan limbah plastik menjadi listrik hingga teknologi olahraga untuk meningkatkan inklusi bagi perempuan dan penyandang disabilitas.

“Samsung konsisten mendampingi perjalanan Indonesia menuju masyarakat digital. Kami bangga program Samsung Innovation Campus dan Solve for Tomorrow telah memberi pengalaman nyata bagaimana teknologi membawa perubahan positif di lingkungan sekitar,” ujar Bagus Erlangga, Head of Corporate Marketing Samsung Electronics Indonesia.

Kembangkan keterampilan AI dan IoT bagi pelajar

teknovrs SFT SIC 2

Sejak 2019, Samsung Innovation Campus (SIC) hadir sebagai wadah pelatihan intensif bagi pelajar dan mahasiswa untuk menguasai teknologi masa depan seperti AI, IoT, dan pemrograman. Program ini memadukan teori, praktik, dan mentoring berbasis kasus nyata dunia kerja.

Hingga 2025, lebih dari 20.000 pelajar, mahasiswa, dan ratusan guru telah berpartisipasi dalam SIC.

Program ini juga mencatat peningkatan pendaftar hingga 40% pada Batch 6, menandakan tingginya minat generasi muda terhadap pendidikan digital.

Samsung turut menjalankan pelatihan bagi pengajar melalui skema training of trainers agar materi digital bisa tersampaikan lebih luas di lingkungan pendidikan.

Beberapa inovasi menonjol lahir dari program ini, seperti sistem deteksi kantuk berbasis AI dan IoT Daely karya mahasiswa Universitas Bina Nusantara yang meraih Merit Award di Asia Pacific ICT Alliance Awards (APICTA) 2024, serta perangkat IoT PawPal dari BINUS University yang membantu anak-anak mengurangi waktu menatap layar.

Perkuat ekosistem pendidikan digital nasional

Program SFT dan SIC menjadi bagian dari inisiatif global Samsung yang telah menjangkau 35 negara.

Di Indonesia, keduanya memperkuat kolaborasi antara perusahaan, institusi pendidikan, pemerintah, dan organisasi non-profit untuk membangun ekosistem pendidikan digital yang berkelanjutan.

Selaras dengan visi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Samsung menargetkan lahirnya lebih banyak inovator muda yang mampu menghadapi tantangan global dan menciptakan dampak sosial melalui teknologi.

Ratusan proyek inovatif dari peserta kedua program ini menunjukkan bahwa pendidikan digital dapat menjadi kunci transformasi menuju masa depan yang inklusif dan berkelanjutan bagi Indonesia.

Ikuti @teknovrs.com di TikTok dan @teknovrsdotcom di Instagram untuk info terbaru seputar tech dan gadget!